Monday, March 21, 2011

Ayo Siaga Bencana

Program pengurangan resiko bencana berbasis sekolah (School Based Disaster Risk Reduction) adalah program dalam rangka membangun system kesiapsiagaan sekolah didaerah rawan bencana. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan murid sekolah serta guru tentang bahaya dan bencana serta langkah-langkah mengurangi resiko bencana dengan mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh komunitas sekolah. Pengurangan resiko bencana disekolah dilakukan melalui pelibatan murid dan guru untuk mengenal bahaya dan bencana disekitar mereka, dan kemudian menyusun rencana kesiapsiagaan dan penanganan bencana disekolah dengan memanfaatkan kapasitas yang dimiliki



Membangun system kesiapsiagaan bencana berbasis sekolah agar seluruh siswa, guru dan masyarakat sekolah yang ada di Wilayah PMI Kota Jakarta Selatan siap dan tanggap dalam menghadapi bencana


      "Bencana adalah kejadian akibat fenomena alam yang luar biasa dan/atau yang disebabkan ulah manusia yang menimbulkan korban jiwa, kerugian material dan kerusakan lingkungan, dimana masyarakat setempat tidak dapat mengatasinya, sehingga membutuhkan bantuan dari luar"

      Pencapaian Program Sekolah Siaga Bencana 

1.       Konsep, strategi, dan pendekatan Sekolah Siaga Bencana telah diperkenalkan dan diintegrasikan dalam Program Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis Masyarakat (PERTAMA) di 13 provinsi.
2.       Peran PMR sebagai peer leader (model), peer support (dukungan) dan peer educator(pendidik sebaya) untuk pengurangan risiko, serta memfasilitasi kegiatan-kegiatan pengurangan risiko pada anak dan remaja.
3.      Anak dan remaja telah dilibatkan dalam proses pengkajian, pengambilan keputusan, perencanaan, pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko.
4.       Mendukung sosialisasi strategi pendidikan remaja sebaya dalam kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko, PMI telah memproduksi manual Ayo Siaga Bencana bagi PMR, panduan fasilitator Ayo Siaga Bencana serta media KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi).
5.       Di tingkat nasional, PMI telah memainkan peranan penting dalam Dewan Pengarah KPB serta aktif melakukan advokasi. Di tingkat kabupaten, PMI juga aktif melakukan advokasi dalam mengintegrasikan kesiapsiagaan bencana dan pengurangan risiko ini ke dalam kurikulum sekolah.


MEMBANGUN SISTEM KESIAPSIAGAAN BERBASIS SEKOLAH

Mengenal lingkungan sekolah
Membuat peta siaga sekolah
Sumber informasi
Sistem peringatan
Mengetahui sumber daya yang ada
Membentuk tim siaga bencana cilik di sekolah
Pendidikan dan pelatihan
Langkah2 penyelamatan disekolah bila terjadi bencana



     TUJUAN
Membangun system kesiapsiagaan bencana berbasis sekolah agar seluruh siswa, guru dan masyarakat sekolah yang ada di Wilayah PMI Kota Jakarta Selatan siap dan tanggap dalam menghadapi bencana









































HASIL YANG DIHARAPKAN
Peserta didik mendapat banyak informasi dan pelajaran yang berharga untuk meningkatkan kemampuan dalam mewujudkan cita-cita dan semangat pengabdian kepada sesama manusia.

Siaga bencana sebagai peningkatan pengetahuan, keterampilan serta kesadaran untuk terlibat dalam kegiatan pengurangan resiko.












Demikian  kegiatan ASB ini dilakukan, dengan harapan peserta didik atau yang terlibat dalam penanggulangan bencana dapat menggali lebih jauh langkah-langkah kesiapsiagaan dan pengurangan resiko bencana yang mungkin dapat dilakukan. Langkah-langkah ini biasa dilakukan di lingkungan sekolah  maupun di rumah bersama keluarga dan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Penanaman sikap dan pengetahuan sadar bencana sejak dini dinilai sangat penting. Generasi muda yang berangkat dari sekolah dasar diharapkan menjadi relawan masa depan yang dapat memulai baktinya dengan kemampuan yang memadai.

4 comments:

  1. Mary Valero GonazlezMarch 23, 2011 at 12:12 PM

    Congratulations for this work so full of humanity and so well done, God is with you and give you strength to carry on, Hugs from Spain

    ReplyDelete
  2. thx mi hermana mari'a
    The same greeting to you . .

    ReplyDelete
  3. ah,,, Suluh Mengatakan "kekecewaan yang mendalam" karna pas ASB di puncak SMA SULUH ngga di ajak alias ngga di Undang,,, tapi ttp semangatt....masih banyak peluang utk mengikuti kgiatan yg besifat kemanusiaan lainya...

    ReplyDelete
  4. buwat nirma yunita
    harus tetap semangat, nt berikutnya ya .....

    ReplyDelete