Friday, January 28, 2011

Waham

Waham


  1. Pengertian
Kepercayaan yang salah terhadap objek dan tidak konsisten dengan latar belakang intelektual dan budaya ( Rawlin, 1993 ).

Suatu sistem kepercayaan yang tidak dapat divalidasi / dipertemukan dengan realitas ( Haber, 1982 ).

Waham adalah gangguan proses pikir ditandai dengan keyakinan, ide – ide pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan, tidak dapat diubah dengan logika atau bukti – bukti yang nyata.
2.    Karakteristik perilaku
·         Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.
·         Tidak dapat membedakan antara yang nyata dengan yang tidak nyata.
·         Mendomunasi pembicaraan.
·         Mudah tersinggung.
·         Menghindar dari orang lain.
·         Menolak makan.
·         Tidak ada perhatian terhadap perawatan diri.
·         Ekspresi muka sedih / gembira / ketakutan.
·         Gerakan tidak terkontrol.
·         Bicara kasar.
·         Menjalankan kegiatan kegamaan secara berlebihan atau tidak sama sekali.


3.    Kelainan delusi
Sebelum kelainan waham dirujuk sebagai kelainan paranoid, ini di karakteristikkan dengan waham yang memiliki durasi paling sedikit satu bulan.  Halusinasi tidak menonjol, prilaku, bagian dari waham, tidak bizar.
Tipe yang mengikutinya didasari pada tema waham yang utama ( DSM – III – R, 1987 ) :
1.     Tipe aniaya, Waham merupakan sesuata yang menimbulkan perasaan dengki yang menyenangkan bagi pasien dalam beberapa cara.
2.    Tipe cemburu, Seseorang meyakini bahwa pasangannya tidak setia / berbuat serong.
3.    Tipe eromatik, Waham dimana orang lain yang berstatus lebih tinggi sedang bercinta dengan dirinya.
4.    Tipe somatik, Waham dimana seseorang meyakini bahwa dirinya memiliki beberapa kecacatan, kelainan atau penyakit fisik.
5.    Tipe kebesaran, Waham dengan harga diri yang melambung, merasa berkuasa, berpengetahuan yang tinggi, memiliki identitas khusus dengan seseorang yang bersifat keTuhanan atau terkenal.

4.    Jenis – jenis Waham
·         Waham keagamaan : Keyakinan ia terhadap agama secara berlebihan diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai kenyataan.
·         Waham kebesaran : ia yakin secara berlebihan bahwa ia memiliki kebesaran atau kekuatan khusus, diucapkan beberapa kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
·         Waham somatik : ia yakin bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit, diucapkan beberapa kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
·         Waham curiga : ia yakin bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan beberapa kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
·         Waham nihilistik : ia yakin bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia / meninggal, diucapkan beberapa kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
·         Waham sisip pikir : ia yakin ada ide pikiran yang disisipkan kedalam pikirannya, diucapkan beberapa kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
·         Waham siar pikir : ia yakin orang lain mengetahui apa yang ia pikirkan walaupun tidak dinyatakan kepada orang itu, diucapkan beberapa kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
·         Waham kontrol pikir : ia yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar, diucapkan beberapa kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

5.    Proses terjadinya Waham
a. Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi.
b.  Individu mencoba mengingkari ancaman dari persepsi diri atau objek realitas dengan menyalah artikan kesan terhadap kejadian.
c.    Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada linkungan sehingga perasaan, pikiran dan keinginan negatif / tidak dapat diterima menjadi bagian eksternal.
d.    Individu mencoba memberi pembenaran / rasional / alasan interpretasi personal tentang realita pada diri sendiri dan orang lain.

No comments:

Post a Comment